16 Januari 2008

Seks yang Sehat Tidak Sakit


Hubungan seksual disebut sehat jika tidak menimbulkan rasa sakit dan perdarahan. Jika setiap kali berhubungan intim wanita ini mengalami perdarahan, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ia sudah mendapatkan cukup rangsangan?
Hubungan seksual yang sehat tidak menimbulkan rasa sakit dan perdarahan. Hubungan seksual yang sehat juga tidak menimbulkan akibat psikis seperti kekecewaan, beban mental, dan kejengkelan. Kalau Anda sering mengalami perdarahan dan merasa sakit ketika melakukan hubungan seksual, berarti hubungan seksual itu tidak sehat. Lebih jauh, tidak mungkin Anda tidak merasa kecewa kalau setiap melakukan hubungan seksual merasa sakit dan mengalami perdarahan.
Pasti ada penyebab tertentu yang mengakibatkan perdarahan dan rasa sakit itu. Hubungan seksual yang normal dan sehat tidak menimbulkan rasa sakit, apalagi perdarahan. Hubungan seksual yang sehat memberikan perasaan senang, bahagia, dan puas yang dalam. Salah satu penyebab timbulnya rasa sakit ialah Anda tidak cukup terangsang, secara fisik atau psikis, sehingga perlendiran vagina sebagai reaksi seksual belum cukup terjadi. Penyebab lain ialah infeksi pada bagian kelamin.
Keadaan yang Anda alami ini seharusnya tidak dibiarkan berlangsung lebih lama lagi. Semakin lama dibiarkan, semakin besar kemungkinannya menimbulkan trauma psikoseksual, yang kemudian dapat mengganggu fungsi seksual Anda. Kalau terjadi gangguan fungsi seksual yang lain, kehidupan seksual menjadi lebih terganggu dan hubungan pribadi dengan pasangan Anda dapat terganggu pula.
Tiga SyaratMengenai akibat hubungan seksual yang sering terhadap rahim, tidak ada akibat apa pun asal hubungan seksual itu sehat. Karena itu, hubungan seksual yang dilakukan seharusnya memenuhi tiga syarat berikut. Pertama, dikehendaki bersama. Kedua, menyenangkan kedua pihak. Ketiga, tidak menimbulkan akibat buruk, baik secara fisik atau pun psikis. Namun, kalau hubungan seksual dilakukan dalam keadaan kelamin pasangan Anda mengalami infeksi, kelamin Anda dapat tertular infeksi, rahim juga infeksi.
Berapa kali hubungan seksual harus dilakukan supaya disebut sehat, sebenarnya tidak ada ketentuan dan tak dapat ditentukan. Masalahnya, hubungan seksual menyangkut pasangan. Frekuensi hubungan seksual yang dikehendaki bersama dengan pasangan, itulah yang tergolong sehat sesuai dengan tiga syarat di atas.
Mengenai selaput dara, tidak ada lagi yang perlu Anda khawatirkan karena setelah melakukan hubungan seksual, selaput dara mengalami kekoyakan. Ini wajar terjadi, dan tidak akan ada akibat lain karena sering melakukan hubungan seksual.
Pakai SebelumnyaKondom tidak menimbulkan efek samping. Kalaupun ada, satu-satunya yang mungkin terjadi hanyalah reaksi alergi terhadap bahan pelicin yang ada pada kondom. Sebagai pencegah kehamilan, kondom cukup aman asal kualitasnya baik dan digunakan dengan cara yang benar. Digunakan dengan benar berarti kondom digunakan sejak awal melakukan hubungan seksual dan tidak terjadi robekan.
Kegagalan kondom dalam mencegah kehamilan biasanya terjadi karena kondom digunakan setelah hubungan seksual berlangsung beberapa waktu. Penyebab lain karena terjadi robekan akibat kualitas tak baik atau bagian ujung tidak ditekan dulu sebelum digunakan.

Tidak ada komentar: