08 Januari 2008

problem kehidupan keluarga

Problem Kehidupan Keluarga & Konseling Perkawinan

Problem di seputar perkawinan atau kehidupan berkeluarga biasanya
berada di sekitar:
a. Kesulitan memilih jodoh/kesulitan mengambil keputusan siapa calon
suami/isteri.
b. Ekonomi keluarga yang kurang tercukupi.
c. Perbedaan watak, temperamen dan perbedaan kepribadian yang
terlalu tajam antara suami/isteri.
d. Ketidak puasan dalam hubungan seksual.
e. Kejenuhan rutinitas.
f. Hubungan antar keluarga besar yang kurang baik.
g. Ada orang ketiga, atau yang sekarang populer dengan istilah WIL
(wanita idaman lain) dan PIL (Pria Idaman Lain).
h. Masalah Harta dan warisan
i. Menurunnya perhatian dari kedua belah pihak suami isteri.
j. Dominasi dan interfensi orang tua/ mertua
k. Kesalah pahaman antara kedua belah pihak
l. Poligami
m. Perceraian.

2. Konseling Perkawinan
Dari berbagai problem kerumahtanggaan seperti tersebut diatas, maka
konseling perkawinan menjadi relevan, yakni membantu agar client
dapat menjalani kehidupan berumah tangga secara benar, bahagia dan
mampu mengatasi problem-problem yang timbul dalam kehidupan
perkawinan. Oleh karena itu maka konseling perkawinan pada
prinsipnya berisi dorongan untuk menghayati atau menghayati kembali
prinsip-prinsip dasar, hikmah, tujuan dan tuntunan hidup berumah
tangga menurut ajaran Islam. Konseling diberikan agar suami/istri
menyadari kembali posisi masing-masing dalam keluarga dan mendorong
mereka untuk melakukan sesuatu yang terbaik bukan hanya untuk
dirinya sendiri, tetapi juga untuk keluarganya.

Jika memperhatikan kasus perkasus maka konseling perkawinan
diberikan dengan tujuan:
a. Membantu pasangan perkawinan itu mencegah terjadinya/meletus
problema yang mengganggu kehidupan perkawinan mereka.
b. Pada pasangan yang sedang dilanda kemelut rumah tangga, Konseling
diberikan dengan maksud agar mereka bisa mengatasi sendiri problema
yang sedang dihadapi.
c. Pada pasangan yang berada dalam tahap rehabilitasi, konseling
diberikan agar mereka dapat memelihara kondisi yang sudah baik
menjadi lebih baik.

Tidak ada komentar: